CatatanKu - Nama Tabbae sudah tidak asing lagi bagi telinga orang-orang di Sulawesi Selatan, ya namanya sangat populer di Bone dan juga sulawesi selatan umumnya, kenapa sih nama kampung yang satu ini sangat populera gitu? mau tahu sejarahnya bagaimana? yuuukkkk simak artikel ini............!!
Setelah Bottoe dan laponrong secara forsil berada dalam kekuasaan
wilayah hukum Arung amali, maka status di Boang bottoe diberi gelaran
Anre Guru’ yang statusnya sama dengan kedudukan Kepala Kampung. Jadi La
Manna ialah Anre Guru pertama di Bottoe dan melaksanakan tugas
pemerintahan sebagai bagian dari wilayah takluk kerajaan Arung Amali
yang berkedudukan di Taretta.Karena Baringeng dengan Bottoe, persis
letaknya pada posisi perbatasan antara soppeng dengan Amali, sehingga
baik penduduk Baringeng maupun Bottoe sering timbul insiden perbatasan.
Karena penduduk asli Baringeng seringkali melakukan perburuan rusa
dikawasan hutan Bottoe tanpa izin dari pihak penguasa di Bottoe,
sehingga timbullah ketegangan antara pihak Arung Amali dengan pihak
penguasa di Baringeng Karena dianggap salah satu perkosaan hak, Arung
Amali mengeluarkan suatu ultimatun yang sifatnya peringatan terakhir
kepada pihak penguasa di Baringeng, agar Baringeng menghormati wilayah
teritorial kerajaan Amali di Bottoe tentang seringya terjadi pelanggaran
wilayah perbatasan yang dilakukan oleh penduduk Baringeng. Dan sebagai
sanksi adanya ultimatum tersebut, Arung Amali memerintahkan kepada
Anre Guru Bottoe agar mengadakan penjagaan ketat dan konsolidasi
kekuatan dikawasan selatan hutan Bottoe.
Dan setelah perintah ini diterima oleh La Manna iapun mengadakan rapat
khusus dengan para pemuka masyarakat yang diakhiri dengan suatu perintah
penegasan, bahwa barang siapa yang berani melanggar wilayah perbatasan
kita tanpa syarat “SITABBA BESSIKO” Artinya “baku hantam saja dengan
tombak dan jangan mundur” bahasa bugisnya “SANGADI MARETTO TELLUI
LISE’NA CENRANAE MUADDAMPENG SORO” artinya “jangan mundur setapakpun
kecuali kalau senjatamu sudah patah tiga “
Demikian antara lain
kata-kata penegasa La Manna kepada pasukannya yang berjaga-jaga pada
posisi kawasan selatan hutan Botto Namun tidak jelas dalam sejarah bahwa
penduduk Bottoe dengan Baringeng pernah terjadi pertumpahan darah
akibat pelanggaran daerah perbatasan, tetapi barangkali justru faktor
ketegasan perintah La Manna ini kepada pasukannya dengan istilah si
TABBA BESSIKO sehingga diseputar penjagaan pasukan La manna ini disebut
“TABBAE” dan dalam proses perkembangannya lama kelamaan nama TABBAE
lebih populer dan lebih tenar dari pada Bottoe, namun pada hakekatnya
TABBAE yang kita kenal sekarang sudah dinobatkan menjadi ibu kota Desa
Benteng Tellue, tidak lain dari perwujudan Bottoe yang merupakan nama
asli nama Kampung tersebut.
itulah sejarah singkat tentang Tabbae ibu kota Desa Benteng Tellue yang berada di Kecamatan Amali Kabupaten Bone, Desa ini menyimpan tempat-tempat wisata yang patut anda kunjungi alamnya yang masih perawan membuat pikiran jadi segar jika anda berkunjung ke Desa ini, sekian sedikit ulasan tentang Tabbae semoga bermanfaat.
Baca Yang ini Juga Ya....
0 komentar:
Posting Komentar