Penundaan penerbangan menjadi momok bagi setiap calon penumpang
pesawat. Koneksi terputus, pengaruh cuaca dan permasalahan mesin menjadi
penyebab penundaan ini.
Penundaan ini, apalagi dalam jangka waktu panjang, sering kali
membuat calon penumpang kehilangan kesabaran dan naik pitam. Namun, di
beberapa bandara, para calon penumpang justru tidak berkeberatan untuk
menunggu lama.
Laman CNBC melaporkan para calon penumpang akan merasa betah berada
di dalam bendara jika ditunjang oleh keindahan bentuk bangunan bandara.
Ahli perencanaan dan sistem bandara, Regine Weston, mengungkapkan bandara memiliki peran vital mengenai kondisi suatu negara.
"Bandara ialah gerbang awal dan menjadi kesan pertama mengenai keindahan suatu negara," ujarnya.
Atas alasan ini, banyak negara segera berbenah dan mengguyur sejumlah
dana besar untuk memperbaiki bandara yang dimilikinya, salah satunya
Indonesia pada bandara Ngurah Rai dan Kuala Namu.
Berikut CatatanKu akan merangkum lima bandara terindah di dunia yang membuat calon penumpang betah berada di dalamnya.
1. Bandara Internasional Beijing, China
Bertepatan dengan pagelaran Olimpiade pada 2008, Bandara
Internasional Beijing membangun terminalnya yang ketiga. Terminal ini
menjadi yang terbesar di dunia.
Terminal yang dibangun berdasarkan masukan ahli Feng Shui ini selesai dikerjakan dalam empat tahun.
"Jika Anda beruntung, Anda bisa melihat sinar matahari memantul dari sisik naga pada tulang belakang bangunan," kata Weston.
Terminal yang dibangun berdasarkan masukan ahli Feng Shui ini selesai dikerjakan dalam empat tahun.
"Jika Anda beruntung, Anda bisa melihat sinar matahari memantul dari sisik naga pada tulang belakang bangunan," kata Weston.
2. Bandara Internasional Carrasco, Uruguay
Bandara dengan nama lain Aeropuerto Internacional de Carrasco General
Cesareo L. Berisso merupakan bandara swasta dan dikelola oleh Puerta
del Sur. Bandara ini melayani penerbangan untuk ibukota negara,
Montevideo.
Pada 2007, arsitek lokal Rafael Violy mendesain sebuah bangunan untuk bandara ini dengan mencerminkan budaya tradisional Uruguay. Pada terminal kedatangan, area ini dibangun dengan aula super besar.
Atap bandara yang berbentuk melengkung menjadi ciri khas dari bandara ini.
Pada 2007, arsitek lokal Rafael Violy mendesain sebuah bangunan untuk bandara ini dengan mencerminkan budaya tradisional Uruguay. Pada terminal kedatangan, area ini dibangun dengan aula super besar.
Atap bandara yang berbentuk melengkung menjadi ciri khas dari bandara ini.
3. Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan
Sejak dibuka pada 2001, Bandara Incheon selalu terpilih menjadi
bandara terbaik di dunia berdasarkan penilaian penumpang.
Sang arsitek, Curtis Fentress, mendesain bandara ini sesuai kebudayaan Korea.
Bentuk atap bandara ini terinspirasi dari sebuah kuil tradisional Korea. Sementara lorong kedatangan dihiasi dengan berbagai artefak Korea yang berusia sekitar 5.000 tahun.
Konsep tradisional ini dipadu padankan dengan kecanggihan teknologi pada fasilitas transportasi kereta api. Pohon pinus dan bunga-bunga liar yang ditanam di dalam gedung menjadi pemanis pemandangan.
Sang arsitek, Curtis Fentress, mendesain bandara ini sesuai kebudayaan Korea.
Bentuk atap bandara ini terinspirasi dari sebuah kuil tradisional Korea. Sementara lorong kedatangan dihiasi dengan berbagai artefak Korea yang berusia sekitar 5.000 tahun.
Konsep tradisional ini dipadu padankan dengan kecanggihan teknologi pada fasilitas transportasi kereta api. Pohon pinus dan bunga-bunga liar yang ditanam di dalam gedung menjadi pemanis pemandangan.
4. Lyon-Saint Exupéry, Prancis
Bandara yang dahulu bernama Lyon Satolas memikat mata melalui
arsitektur bangunan dengan dua lengkungan baja yang menyerupai burung.
Arsitek Santiago Calatrava merancang struktur bangunan mirip sayap dan
cahaya masuk melaluinya.
Pada bandara ini juga terhubung jaringan kereta cepat untuk memfasilitasi aktivitas penumpang yang butuh efisiensi.
Pada bandara ini juga terhubung jaringan kereta cepat untuk memfasilitasi aktivitas penumpang yang butuh efisiensi.
5. Bandara Internasional Denver, Amerika Serikat
Bandara Internasional Denver pertama kali dibuka pada 1996. Sang
arsitek Curtis Fentress membuat bandara ini bernuansa hijau dengan
energi operasional menggunakan tenaga surya.
Bandara yang memiliki pemandangan pegunungan Rocky ini menggunakan atap berbahan yang dapat menyerap 20 persen radiasi surya pada musim panas dan menyerap panas pada musim salju.
semoga bermanfaat
Bandara yang memiliki pemandangan pegunungan Rocky ini menggunakan atap berbahan yang dapat menyerap 20 persen radiasi surya pada musim panas dan menyerap panas pada musim salju.
semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar